Monday, June 13, 2016

Ketiduran dan Efek Sampingnya Bagi Anak Kuliah

            Tidur memang hal yang pasti dilakukan bagi makhluk hidup. Terutama bagi manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Tidur berguna untuk memulihkan tenaga dan pikiran dan masih banyak hal positif lain dari tidur yang cukup. Tapi tidur ternyata juga salah satu bencana terbesar bagi seorang mahasiswa. Istilah ke-tidur-an ini ternyata sangat berbahaya dan termasuk kesialan bagi seorang mahasiswa yang sedang menjalani proses dalam perkuliahannya.
                Efek negatif ketiduran tersebut berupa:
  1. Gara-gara ketiduran bisa saja seorang mahasiswa jadi telat masuk kelas. Syukur kalau dosen lagi berhalangan sehingga telat, masih bisa aman ngejar waktu masuk kelas. Tapi bagaimana kalau misalnya dosen yang mengampu mata kuliah tersebut orang yang tepat waktu dan disiplin? Waktu mengetok pintu izin masuk, langsung dipersilahkan dosen untuk menutup pintu dari luar. Hahaha sudah pasti coretan absen di kolom presensi pun bertambah. Cara lain mengatasi absen kosong tersebut ialah meminta tolong "TA" ke temen yang masuk kelas tersebut dengan dalih berbagai macam. "Bro, tolong TA-in aku dong, lagi ada keperluan..., pliss"  (TA = Titip Absen, bukan Tugas Akhir ya haha) Tapi ga bisa dipungkiri, setiap dosen memiliki karakter dan ciri khas masing-masing. Ada yang peduli sama mahasiswanya, ada yang kurang. Nah, letak masalahnya di dosen yang peduli dengan membacakan absen satu per satu. Waktu dibacakan nama yang ada tanda tangannya, ternyata orangnya tidak ada, mulailah terjadi yang namanya Kiamat. 
  2. Efek lain dari ketiduran, mahasiswa bisa saja jadi tidak kumpul tugas atau bahkan mungkin telat masuk ujian. Kalau sudah terjadi begitu, sudahlah, pasrahkan kepada 'Yang Diatas' semoga hati dosen diberi pengertian sehingga bisa menyusul mengumpul tugas atau bisa mengikuti ujian dengan waktu yang berkurang. Sudah pasti dampaknya ke nilai sangat berpengaruh. 
  3. Efek buruk lain dari ketiduran dan yang paling disayangkan yaitu kalau pas ketiduran menggunakan ilmu kebelet, segala sesuatu jadi serba ngebut sampai-sampai di jalanan pun begitu. Syukur kalau ahli berkendara dan jago nyelip sana sini, justru berdampak positif jadi pembalap. Tapi kalau tidak ahli bawa kendaraan, alhasil kecelakaan pun dapat timbul. 

Tapi, ternyata di samping efek negatif yang sudah disebutkan di atas, masih ada efek positif dari ketiduran bagi anak kuliah. Apa saja itu?
  1. Ketiduran menyebabkan badan lebih sehat karena tidur yang lebih pulas dan lebih dinikmati
  2. Ketika ada tugas yang belum selesai akibat ketiduran, tingkat keahlian dalam menulis, mengarang dan berhitung akan meningkat seiring menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat. Tulisan cakar ayam pun tercipta.
  3. Meningkatkan skill ketangkasan dalam menyelesaikan segala sesuatu serba cepat. Mandi cepat, makan cepat, sampai-sampai skill pembalap pun terlatih di jalan. 
  4. Melatih tingkat kesabaran mahasiswa. Efek ini berlaku bagi mahasiswa yang tidak punya kendaraan pribadi, sehingga harus menggunakan alat transportasi umum. Apalagi kalau harus menggunakan angkot untuk sampai ke kampus. Tingkat kesabaran diuji ketika angkot yang dinaikin ngetem dalam jangka waktu yang cukup lama. 
  5. Melatih otot tubuh dan kebugaran. Efek ini terjadi ketika mahasiswa berolahraga lari untuk mencapai kelas. Masuk kampus, naik tangga turun tangga, semua dilakukan sambil berlari. Rajin berolahraga sudah ada di benaknya. Sehingga ketika sampai di ruang kelas, AC yang sangat dingin pun tidak bisa mendinginkan semangat olahraganya (read= keringat) yang sangat membara.
  6. Memperdekat hubungan kepada Yang Diatas. Efek ini terjadi bagi mahasiswa yang segala sesuatunya dilakukan dengan berdoa. Ketika ketiduran, segala doa dipanjaatkan agar masih bisa masuk kelas, atau bahkan berdoa agar kelas tidak jadi masuk, dan sebagainya. 

        Nah itu semua efek samping dari ketiduran bagi anak kuliah. Walaupun saya menulis lebih banyak poin di efek positif daripada efek negatif, bukan berarti ketiduran baik untuk dilakukan. Alangkah baiknya jika kita bisa mengatur waktu baik itu waktu tidur, waktu belajar dan lainnya. Apabila tau di keesokan pagi hari ada kegiatan, lebih baik mengatur jam tidur agar bisa bangun tepat waktu. Segala jenis alarm pun harus diaktifkan dengan rentang waktu 5 menit dengan nada dering lagu rock atau suara bising. (6:30, 6:35, 6:40, dst). Satu lagi pesanku, jangan pernah mengecewakan dosen atau melakukan kesalahan terhadap dosen, dosen itu juga guru kita yang harus kita hormati.


Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menghibur bagi Anda. Maaf kalau ada salah kata, terima kasih.

Friday, February 19, 2016

For My Mom!

Mungkin tak bisa dipungkiri bahwa aku terlahir sebagai anakmu. 9 bulan engkau mengandungku, hingga ku terlahir ke dunia ini dengan menangis, dan pada saat itu juga pertama kalinya engkau meneteskan air matamu karenaku, karena engkau bahagia melihatku.
            Perlahan-lahan aku semakin bertumbuh, semakin besar dan bertambah usia, semua itu terjadi karena engkau rela merawatku tak kenal lelah dan tak kenal pamrih. Yang ada di benakmu hanyalah, “Aku akan merawatmu hingga engkau, anakku kelak tumbuh besar dan bisa berguna bagi dunia ini. Tak perlu kamu pikirkan apa yang kamu makan, karena itu sudah menjadi tanggungjawabku untuk merawatmu.” 

Saturday, November 7, 2015

Sakit di perantauan, rasanya...

Sakit memang tidak enak. Semua makanan enak serasa gak enak. Ingin melakukan berbagai hal, rasanya lemas. Apalagi kalau sakit ketika di daerah perantauan, akan sangat tidak enak. 

Dulu ketika sakit, orangtua langsung mendatangi, menanyakan sakit apa dan langsung mengobati sakit. Tapi entah mengapa, ketika di tanah perantauan ini aku hanya bisa tunduk di dalam kamar, telungkup menahan sakit. Badan lemas tak mampu berdiri membuat semua hal yang ingin dilakukan rasanya berat.

Memang salah dari awal, mungkin aku yang kurang bisa menjaga diri agar tetap sehat. Aku yang kurang pandai mengatur waktu hingga setiap malam begadang mengerjakan tugas. Aku yang kurang pandai mengatur pola makan, demi menghemat uang bulanan, makan jadi 2 kali sehari. Atau karena aku yang memang lagi sial, kena efek cuaca atau lingkungan sekitar, atau dari apa yang kumakan sehingga bisa buat aku sakit. Tidak tau penyebab pastinya apa, yang pasti sakit itu gak enak di perantauan.

Ketika sakit begini, kalau sendirian di kosan, terkadang malah jadi termenung. Berbeda dengan keadaan ketika dulu waktu masih tinggal di rumah, kalau sakit, ada orangtua atau saudara yang merawat. Ada yang ingatin untuk selalu makan dan minum air hangat. Ada yang masakin makanan yang buat selera makan. Ada yang selalu ingatin aku untuk minum obat. Dan ada yang selalu ajak berdoa bersama supaya cepat sembuh. Tiap setengah jam kondisiku selalu di cek apakah membaik atau malah memburuk. Bukan bermaksud manja atau ingin dilayani. Tapi ada kalanya memang waktu sakit butuh perhatian setidaknya membantu.

Tapi syukur amanat dari orangtua ketika dulu sebelum merantau yang mengatakan, "Pandai-pandailah berteman di sana" cukup bisa dilakukan. Punya teman baik di perantauan sangat berguna dalam kondisi seperti ini. Ketika di perantauan, temanlah yang menjadi keluarga terdekat, ntah itu teman sekosan, teman seangkatan atau teman dari satu sekolah. Walau mungkin kesan dan perhatian tak seperti perhatian orangtua yang dirindukan, tapi setidaknya ketika sakit ada yang membantu membeli makanan, temani berobat dan sebagainya ketika badan ini tak bisa membantu dirinya sendiri. Gak bisa terbayangkan bagaimana kalau di perantauan belum kenal siapa-siapa, mungkin untuk membeli makanan harus jalan keluar sendiri sambil menahan sakit. Beruntung punya teman yang bisa membantu dan perhatian.

Walaupun begitu, sakit di perantauan sangat tidak enak. Terpikir andaikan orangtua yang jauh disana tahu aku sedang sakit, mungkin pikirannya malah gak karuan. Rasanya ingin berbohong untuk sesaat ini dan berusaha untuk segera menyembuhkan diri agar bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa dan tidak berbohong lagi ketika dihubungi orangtua.

"Ketika di tanah rantau, jagalah pola hidup. Kesehatan adalah yang utama."

Wednesday, October 28, 2015

Brown Canyon, Wisata Semarang

Brown Canyon adalah sebenarnya kalau bisa dibilang bukan wisata alam yang resmi. Brown Canyon pada awalnya hanyalah tambang pasir dan batu yang masih aktif sampai saat ini yang berlokasi di dekat kota Semarang. Tepatnya di Rowosari, Jln. Raya Lamongan, kecamatan Demak, Jawa Tengah. Brown Canyon pada awalnya berupa perbukitan biasa, tetapi karena adanya kegiatan penambangan yang mengeruk pasir dan batu, akhirnya di perbukitan tersebut yang tersisa hanya berupa kenampakan tebing-tebing yang tampak seperti Grand Canyon yang ada di luar negeri. 

Pertama kali saya ke tempat ini, saya datang bersama teman-teman saya disaat jam kerja, sehingga kegiatan penambangan sedang berjalan dan banyak truk pasir dan batu lalu lalang. Saat itu saya mengendarai sepeda motor matic berboncengan dengan teman saya. Mungkin track di saat itu termasuk medan yang sulit bagi motor matic. Karena banyak gundukan pasir dan batu dan juga masih banyak tebing tebing sisa yang cukup curam. Kegiatan penambangan yang masih aktif juga menyebabkan banyak debu dan pasir beterbangan ditambah hari yang cerah alias teriknya matahari membakar kulit. Tetapi semua terbayarkan ketika melihat pemandangan yang menurut saya cukup fantastis dan terasa seperti di luar negeri. 
Foto eksis waktu di Brown Canyon

Walaupun mungkin pemandangan yang terlihat bukan asli dari hasil alam, melainkan ulah manusia, tapi pemandangan di Brown Canyon tidak kalah dengan pemandangan alam di luar negeri sana. Dijamin bakalan seru kalau datang kesini. Cocoknya datang kesini waktu sore hari, selain kerja penambangan sudah berhenti, juga matahari tidak terlalu terik.

Kalau ingin mampir kesini, anda bisa membawa perlengkapan seperti masker/buff/syal untuk menutup hidung dan mulut agar tidak masuk debu dan pasir, dan bawa stok cemilan dan minuman. Juga kalau bisa membawa motor yang tangguh off road dan full bensin. Dan yang paling penting kesini harus bawa kamera buat foto foto wkwk...

Masalah rute untuk ke tempat ini, bisa dicari dari GPS, karena saya sudah lupa jalan masuk gang-gang nya. Kalau dari Tembalang UNDIP, bisa ambil rute ke arah segar bencah, nanti masuk wilayah Meteseh lurus terus. Selanjutnya nanti tanyakan ke warga daerah sana saja. Soalnya saya lupa jalan pastinya. Hahahaha

Sekian mungkin yang bisa saya ceritakan tentang pengalaman saya ke Brown Canyon. Sedikit info  dari yang saya dengar akhir-akhir ini, untuk masuk ke sana akan dikenakan tarif. Saya tidak tahu pastinya berapa, karena terakhir saya kesana masih gratis.

Selamat mencoba!!! Ingat selalu : Safety first. Safety riding and traveling.

Sahabatku

Sahabatku..

Mungkin kata-kata itu yang terngiang disaat rasa rindu ingin tertawa, main bersama, bercerita dan melakukan hal-hal gila bersama orang-orang yang menerimaku dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Orang-orang yang mungkin tak pernah terpikirkan bisa menjadi sedekat seperti ini sekarang.  Orang-orang yang bisa buat diriku tertawa lepas tanpa takut tertahan dan gengsi. Orang-orang yang bisa membaca pikiranku hanya dari sekedar melihat mata. Orang-orang yang mengerti dan paham bagaimana sifat baik dan burukku. Beragam cerita bisa kusampaikan kepada sahabatku.

Teringat ketika awal kita bertemu saling tidak peduli, seperti orang asing yang jumpa di tengah jalan. Memulai kenalan karena kita tahu kelak kita berada di tempat yang sama atau berjuang di tempat yang sama. Sekolah, kuliah, atau bahkan sampai kerja kita nanti. Berawal dari sekedar menambah relasi dan menambah kenalan hingga kita bisa sedekat ini. 

Awalnya memang saling gengsian, saling jaga image dan malu kalau tahu kejelekan satu sama lain. Perlahan-lahan mulai saling ejek-ejekan, saling rusuh, dan sebagainya karena waktu menyuruh kita melakukan hal bersama-sama. Kebersamaan kita terus menerus membuat kita paham bagaimana karakter satu sama lain sehingga sedikit demi sedikit kita saling cerita dan terbuka. Walaupun terkadang ketika aku cerita serius, kau balas dengan bercanda dan akhirnya kita bertengkar. Tapi itu semua kita lakukan karena kita tahu kita sudah dekat. Andaikan kita tidak dekat, mungkin yang kita bahas di pembicaraan hanyalah masalah sekolah/kuliah, atau masalah yang lagi heboh di media massa. Andaikan kita tidak dekat, mungkin sedikit mengejekmu sudah membuat kau sakit hati dan menyimpan amarah dalam hati. Tapi karena kita dekat, apa yang kita lakukan sudah saling mengerti. Semua dibicarakan tanpa basa-basi. Walau mungkin kita berbicara bahasan yang tak berisi hanya untuk mencairkan suasana hati.

Sahabatku. Kita sering bersama. Main, belajar, bercanda, bercerita, jalan dan lainnya kita lakukan bersama. Lupa waktu adalah hal yang sering kita alami ketika sudah sering bersama. Ketika aku ada masalah, kau dapat membacaku dan membantuku. Ketika aku senang, kau mengejekku dan menggangguku dengan niat ingin membuatku tak mengabaikanmu. Semua hal terasa lengkap bila kau ada. Tingkahmu yang aneh yang selalu menghiburku, membuatku tak pernah melupakanmu.

Pembagian kelompok tugas menjadi salah satu hal yang ditunggu tunggu. Ketika kita di dalam satu kelompok, yang kita lakukan adalah main-main, kerjasama kabur dari tugas, hingga saling kerjasama. Ketika kita berbeda kelompok, yang kita lakukan mungkin saling mengejek bahwa "kelompokku lebih bagus daripada kelompokmu", atau mungkin saling bertukar pikiran tentang suatu masalah, atau bahkan mungkin curhat bila aku tak sepemikiran dengan sekelompokku. 

Sahabatku. Entah sekarang kita masih bisa komunikasi atau mungkin kita sudah terpisah jarak dan waktu, aku disini tetap berharap kau tidak melupakanku. Walaupun aku punya teman baru ditempat baru, aku tak ingin melupakanmu sebagai sahabatku. Begitu juga aku berharap kepadamu. 

~untuk para sahabatku