Saya penulis blog ini hanyalah seorang pemuda yang ingin mencari makna
sesungguhnya dari kehidupan ini. Nama saya Antonius Yosef. Boleh
dipanggil Antonius atau Yosef juga bisa. Tapi teman-teman dekat saya
sejak SMP dah biasa manggil saya dengan panggilan 'Misop'. Saya rasa
panggilan itu udah menjadi Brand Name saya sendiri dan dah terbiasa sih
mendengarnya. Saya asli suku Batak, marga Simanjuntak. Kalau ada marga
Simanjuntak juga, bolehlah kita kenalan. Saya saat ini sedang menempuh
pendidikan di bangku perkuliahan tepatnya di Universitas Diponegoro,
jurusan Teknik Geologi. Kalau bisa dibilang, pertama kali masuk Geologi
ini enggak pernah kepikiran bagaimana manis pahitnya kehidupan
perkuliahan. Yang ada dibayanganku ketika duduk di bangku SMA, kuliah
itu adalah masa masa indah dimana bisa bebas berekspresi tanpa harus
takut dimarahi atau dilarang oleh orangtua. Tiap hari bisa kuliah,
nongkrong di kantin, jalan-jalan bareng teman, nambah kenalan, dan
sebagainya. Tapi ketika saya jalani sendiri bangku perkuliahan ini,
rasanya hidup itu memang butuh perjuangan. Saya termasuk perantau di
sini, dan sudah berarti, jauh dari orangtua, bisa bebas berlaku apa saja
tanpa takut kena marah atau dilarang oleh orangtua. Hal tersebut memang
benar, bisa ngapain tanpa dilarang keluar malam, tanpa disuruh cepat
tidur dan sebagainya. Tapi, kuliah ternyata gak segampang bayangan kita.
Apa yang kita lakukan, semua punya akibatnya entah itu baik atau buruk.
Semua yang kita lakukan bebas apa saja, tetapi semua yang kita lakukan
tersebut harus kita pertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban itu semakin
berat ketika teringat orangtua yang jauh disana susah hanya untuk
memikirkan uang kuliahku yang mahal. Pertanggungjawaban itu juga semakin
berat ketika teringat orang-orang yang pernah berjasa untukku.
Orang-orang yang selama ini peduli samaku, akan sulit untuk melihat
mereka kecewa. Untuk itu, bagi temanku yang mungkin saat ini masih
kuliahnya kurang serius, cobalah sedikit mengingat siapa yang selama ini
sudah berharap banyak sama kalian. Semoga dapat membantu membangkitkan
semangat kuliah kalian teman!! hihihi :v
Oh ya, saya akan perkenalkan juga tentang kepribadian
saya. Saya orangnya kalau bisa dibilang, pengennya ketawa mulu, tapi gak
pandai bercanda. Suka jalan-jalan (alasan pertama milih kuliah jurusan
ini), dan suka dengan hal yang membuat malas bergerak. WKWKKKWK.... Suka
ngegame (genre strategy, war, RPG, dan sejenisnya), suka nonton movie
(genre war, komedi, dan cerita kehidupan), suka musik (genre
Instrumental, Japanese, Slowrock, Punkrock, dan akustik), suka
berimajinasi (kata lain dari berkhayal), suka ngutak-ngatik barang atau
mengubah barang gak kepakai jadi barang bermanfaat (yang paling disukai
ialah kardus), suka belajar (hoax), suka sama yang namanya perempuan,
dan yang terakhir, suka sama batuan (sejak masuk kuliah).
Sekarang saya akan perkenalkan sedikit, bagaimana sih kuliah saya. Saya
ambil jurusan Teknik Geologi di UNDIP, pertama karena tertarik dari
prospeknya yang bisa masuk kemana saja, seperti Pertambangan, Minyak dan
Gas, Hidrogeologi, dan banyak lagi. Hal tersebut yang memacu aku
semangat di awal semester masuk kuliah ketika zaman Maba. Tapi semakin
lama dijalani perkuliahan di Geologi ini, rasanya untuk mengutamakan
prospek yang berduit rasanya semakin dinomorduakan, dan rasanya Geologi
ini bukan hanya untuk uang. Perkuliahan di jurusan Teknik Geologi UNDIP
ini menurut saya, ketika pertama kali masuk (waktu zaman maba), saya
terkejut melihat perkuliahan Geologi yang berbeda dengan jurusan lain.
Kuliahnya yang bagi orang awam mungkin termasuk hal yang ribet,
praktikum yang lumayan banyak dan bervariasi, sampai kegiatan praktikum
lapangan yang tak kalah ampun mantapnya. Berbeda dengan yang dipikiranku
kalau kuliah itu di kampus doang, belajar seperti di kebanyakan
tayangan televisi. Salah satu hal yang buat saya memilih Geologi karena
di satu sisi punya prospek yang lumayan, di sisi lain juga karena
kuliahnya bisa jalan-jalan sambil dapat ilmu. Jarang-jarang ada jurusan
yang kuliahnya bisa lihat pemandangan indah, mulai dari sungai jernih,
gunung, bukit, padang rumput, persawahan, desa-desa, dan sebagainya
sambil belajar. Tapi, kuliah lapangan begini mau tak mau, fisik harus
bisa tahan dan bisa bertahan. Kuliah lapangan, langsung turun ke sungai,
naik turun gunung dan bukit, tracking jauh, dan sebagainya itu punya
resiko yang sangat tinggi juga dan harus bisa dilewati. Caranya yaitu
dengan olahraga yang sering atau latihan fisik lainnya. Karena tanpa
adanya latihan fisik, mungkin akan tumbang ketika di lapangan. Lebih
baik menghindari hal tersebut kan? Safety first itu penting. Bagi saya
sekarang, Geologi itu adalah ilmu inti saya untuk ke depannya. Udah
terlanjur cinta sama si Geologi, untuk apa harus diakhiri?
Terima kasih atas perhatiannya,
Salam.
0 komentar:
Post a Comment